Terkini
9:08 PM
Wanita Zaman Sekarang, Pilih Kerja di Kantor daripada di Rumah
Post By Indo Artha on 8 Maret 2014 | 9:08 PM
Gombek.com, Jakarta - Gerakan emansipasi wanita saat ini bisa disebut `cukup` berhasil. Banyak wanita sudah diakui dan punya peran penting dalam berbagai bidang dan segi kehidupan.
Satu bukti penting yang menunjukkan hal ini adalah fakta yang dilansir perusahaan consulting Accenture baru-baru ini tentang peran wanita Indonesia. Disebutkan Accenture, 42 persen wanita Indonesia lebih memilih bekerja dibandingkan tinggal di rumah.
"Wanita sekarang telah memiliki kemampuan menyeimbangkan kehidupan keluarga dan karir mereka. Wanita juga melihat adanya kebutuhan untuk menetapkan dan menyesuaikan karir mereka sesuai dengan berbagai tahapab kehidupan yang mereka jalani," kata Country Managing Director Accenture Indonesia, Neneng Goenadi, Jumat (7/3/2014).
Menanggapi hal tersebut akademisi, Dr. Anies Bawesdan mengatakan bahwa tidak bisa dimungkiri bahwa wanita zaman sekarang juga mengejar karir untuk kemajuan diri mereka.
"Mereka sudah bisa dibilang bertanggung jawab dan dapat menyeimbangkan kehidupan karir dan keluarga. Para suami memang kepala keluarga tetapi wanitalah lehernya, lebih powerfull namun tetap berjalan beriring," kata Anies.
Untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi di keluarga yang istrinya bekerja diperlukan suatu komitmen.
"Awalnya harus saling berkomitmen dulu. Saling memahami, menghargai. Ajak mereka terlibat secara tidak langsung ada di dalam lingkungan kesuksesan. Misalnya ceritakan yang terjadi saat di kantor bukan tiba-tiba langsung sukses tetapi jelaskan juga prosesnya. Intinya komunikasi," kata Anies.
Hal serupa juga dikatakan Presiden Direktur PT. Bank OCBC NISP Tbk, Parwati Surjaudaja para suami tidak perlu khswatir dengan tanggung jawab wanita sebagai istri.
"Biasanya wanita yang sukses di karir juga dapat mengelola keluarga dengan baik juga. Karena mereka merasa memang perlu menyeimbangkan antara karir dan keluarga," kata Parwati.
Satu bukti penting yang menunjukkan hal ini adalah fakta yang dilansir perusahaan consulting Accenture baru-baru ini tentang peran wanita Indonesia. Disebutkan Accenture, 42 persen wanita Indonesia lebih memilih bekerja dibandingkan tinggal di rumah.
"Wanita sekarang telah memiliki kemampuan menyeimbangkan kehidupan keluarga dan karir mereka. Wanita juga melihat adanya kebutuhan untuk menetapkan dan menyesuaikan karir mereka sesuai dengan berbagai tahapab kehidupan yang mereka jalani," kata Country Managing Director Accenture Indonesia, Neneng Goenadi, Jumat (7/3/2014).
Menanggapi hal tersebut akademisi, Dr. Anies Bawesdan mengatakan bahwa tidak bisa dimungkiri bahwa wanita zaman sekarang juga mengejar karir untuk kemajuan diri mereka.
"Mereka sudah bisa dibilang bertanggung jawab dan dapat menyeimbangkan kehidupan karir dan keluarga. Para suami memang kepala keluarga tetapi wanitalah lehernya, lebih powerfull namun tetap berjalan beriring," kata Anies.
Untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi di keluarga yang istrinya bekerja diperlukan suatu komitmen.
"Awalnya harus saling berkomitmen dulu. Saling memahami, menghargai. Ajak mereka terlibat secara tidak langsung ada di dalam lingkungan kesuksesan. Misalnya ceritakan yang terjadi saat di kantor bukan tiba-tiba langsung sukses tetapi jelaskan juga prosesnya. Intinya komunikasi," kata Anies.
Hal serupa juga dikatakan Presiden Direktur PT. Bank OCBC NISP Tbk, Parwati Surjaudaja para suami tidak perlu khswatir dengan tanggung jawab wanita sebagai istri.
"Biasanya wanita yang sukses di karir juga dapat mengelola keluarga dengan baik juga. Karena mereka merasa memang perlu menyeimbangkan antara karir dan keluarga," kata Parwati.
Labels:
info
,
wanita karir
9:00 PM
Ayu Ting Ting Sengaja Tak Undang Enji ke Akikahan
Gombek.com, Jakarta - Saat menggelar acara akikahan Ayu Ting Ting tidak mengundang suaminya Enji. Pelantun 'Alamat Palsu' itu memang sengaja tak mengundang ayah dari Bilqis Khumairah Razak karena, Henry Baskoro Hendarso alis Enj, dianggap sudah tak lagi penting dalam kehidupannya.
"Nggak tahu saya, saya nggak mau bahas orang yang nggak penting. Jangan disebut-sebut (Enji)," ucap ayu kesal di kediaman orangtuanya di Jalan Kemuliaan No 51, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2014).
Secara biologis, Enji adalah ayah kandung dari Bilqis. Namun menurut Ayu, dalam acara akikah putrinya, Ayu tak ingin di kait-kaitkan lagi dengan pria yang dulu pernah mengisi relung hatinya itu.
"Sudah nggak ada hubungannya lagi sama saya. Cukup ya," tambah Ayu.
Saking kesalnya, Ayu pun berharap, pada sidang perceraiannya nanti, yang akan digelar 18 Maret 2014, di Pengadilan Agama (PA) Depok, bisa cepat selesai. Karena, Ayu ingin sesegera mungkin berpisah dari Enji.
"Biar cepat selesai sajalah. Mudah-mudahan sekali ketuk palu, langsung putus, tok," harapnya.
"Nggak tahu saya, saya nggak mau bahas orang yang nggak penting. Jangan disebut-sebut (Enji)," ucap ayu kesal di kediaman orangtuanya di Jalan Kemuliaan No 51, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/3/2014).
Secara biologis, Enji adalah ayah kandung dari Bilqis. Namun menurut Ayu, dalam acara akikah putrinya, Ayu tak ingin di kait-kaitkan lagi dengan pria yang dulu pernah mengisi relung hatinya itu.
"Sudah nggak ada hubungannya lagi sama saya. Cukup ya," tambah Ayu.
Saking kesalnya, Ayu pun berharap, pada sidang perceraiannya nanti, yang akan digelar 18 Maret 2014, di Pengadilan Agama (PA) Depok, bisa cepat selesai. Karena, Ayu ingin sesegera mungkin berpisah dari Enji.
"Biar cepat selesai sajalah. Mudah-mudahan sekali ketuk palu, langsung putus, tok," harapnya.
Labels:
Artis
,
ayu ting ting
,
enji
5:33 PM
6 Kebiasaan Wanita yang Bikin Rambut Rontok
Post By Indo Artha on 7 Maret 2014 | 5:33 PM
Gombek.com, New Delhi - Siapa yang tak ingin memiliki rambut sehat dan subur. Namun, keindahan rambut Anda tetap saja rusak meski rajin merawatnya jika kerap terpapar faktor yang merusak. Rambut menjadi kasar, kusam, dan bahkan rontok.
Para ahli memiliki daftar kebiasaan umum yang bisa menyebabkan rambut rontok seperti dikutip GeniusBeauty, Jumat (7/3/2014):
1. Membungkus rambut dengan handuk setelah keramas
Rambut menjadi sehat jika kering dengan sendirinya di udara. Tapi, hanya sebagian orang yang melakukannya. Biarkan helaian rambut Anda sedikit basah, setelah itu sisir.
2. Penanganan tak tepat pada rambut basah
Banyak wanita menyadari rambut basah sangat rapih dan mudah rusak. Karena itu, Anda perlu sedikit menyentuhkan dan tak menyisirnya sama sekali.
Meski aturan ini sering diberikan saat merawat rambut, tak semua orang menaatinya. Pemilik rambut keriting atau sangat kasar harus menyisirnya saat basah. Jika harus menggunakannya, pilihlah sisir tanpa bola di ujungnya atau sisi yang lebar.
3. Sisir berlebihan
Tips terkenal agar rambut menjadi indah adalah menyisirnya 100 kali setiap hari. Namun, itu sangat berbahaya. Menyisir berlebihan bisa menyebabkan rambut putus.
4. Produk penata rambut
Sering menggunakan produk styling mengarahkan kepada fakta bahwa rambut menjadi sulit disisir. Selain itu, ini bisa meningkatkan kerapuhan.
5. Produk untuk rambut kering
Menggunakan pelurus rambut atau alat pengeriting rambut membuat rambut kering. Ini tentu membuat rambut stres, terlepas dari jenisnya.
Jika Anda tak bisa tanpa meluruskan atau mengkritingkan rambut, jangan lakukan ini lebih dari sekali dalam dua hari. Cobalah pada suhu rendah atau menengah. Jika Anda menggunakan alat pengeriting rambut, jangan berlama-lama dalam satu untai.
6. Gunakan ekstensi rambut
Meluruskan rambut bisa menyebabkan rambut stres. Akibatnya, rambut menjadi lemah dan rapuh. Jika rambut Anda terus-menerus mengalami stres, bisa menyebabkan rambut rontok.
Para ahli memiliki daftar kebiasaan umum yang bisa menyebabkan rambut rontok seperti dikutip GeniusBeauty, Jumat (7/3/2014):
1. Membungkus rambut dengan handuk setelah keramas
Rambut menjadi sehat jika kering dengan sendirinya di udara. Tapi, hanya sebagian orang yang melakukannya. Biarkan helaian rambut Anda sedikit basah, setelah itu sisir.
2. Penanganan tak tepat pada rambut basah
Banyak wanita menyadari rambut basah sangat rapih dan mudah rusak. Karena itu, Anda perlu sedikit menyentuhkan dan tak menyisirnya sama sekali.
Meski aturan ini sering diberikan saat merawat rambut, tak semua orang menaatinya. Pemilik rambut keriting atau sangat kasar harus menyisirnya saat basah. Jika harus menggunakannya, pilihlah sisir tanpa bola di ujungnya atau sisi yang lebar.
3. Sisir berlebihan
Tips terkenal agar rambut menjadi indah adalah menyisirnya 100 kali setiap hari. Namun, itu sangat berbahaya. Menyisir berlebihan bisa menyebabkan rambut putus.
4. Produk penata rambut
Sering menggunakan produk styling mengarahkan kepada fakta bahwa rambut menjadi sulit disisir. Selain itu, ini bisa meningkatkan kerapuhan.
5. Produk untuk rambut kering
Menggunakan pelurus rambut atau alat pengeriting rambut membuat rambut kering. Ini tentu membuat rambut stres, terlepas dari jenisnya.
Jika Anda tak bisa tanpa meluruskan atau mengkritingkan rambut, jangan lakukan ini lebih dari sekali dalam dua hari. Cobalah pada suhu rendah atau menengah. Jika Anda menggunakan alat pengeriting rambut, jangan berlama-lama dalam satu untai.
6. Gunakan ekstensi rambut
Meluruskan rambut bisa menyebabkan rambut stres. Akibatnya, rambut menjadi lemah dan rapuh. Jika rambut Anda terus-menerus mengalami stres, bisa menyebabkan rambut rontok.
Labels:
info
,
kesehatan rambut
,
rambut rontok
5:23 PM
Akuisisi Facebook Atas WhatsApp Terancam Batal
Gombek.com, San Francisco - Akuisisi Facebook atas WhatsApp senilai US$ 19 milyar atau sekitar Rp 223 triliun ternyata tidak semulus yang diperkirakan banyak pihak. Pasalnya lembaga privasi, baru-baru ini telah meminta regulator Amerika Serikat agar aksi akuisisi itu dihentikan.
Electronic Privacy Information Center (EPIC) dan Center for Digital Democracy (CDC) melayangkan keluhan kepada Federal Trade Commision (FTC) agar proses akuisisi tersebut diselidiki. Pasalnya Facebook dicurigai akan menggunakan semua data pengguna WhatsApp untuk kepentingan bisnisnya.
Meskipun WhatsApp telah memiliki komitmen untuk tidak mengumpulkan data pengguna untuk tujuan periklanan, namun tidak ada yang bisa menjamin komitmen itu akan terus bertahan setelah layanan pesan instan itu dibeli oleh Facebook.
Seperti yang diketahui Facebook adalah jejaring sosial No.1 di dunia dengan 1,2 miliar pengguna yang menghasilkan sebagian besar pemasukan dari iklan yang menargetkan pengguna dengan usia, jenis kelamin, dan lain sebagainya.
EPIC berharap jika FTC menyetujui akuisisi Facebook atas WhatsApp, harus dipastikan bahwa data pengguna WhatsApp tidak akan diakses oleh Facebook. Jika Facebook ketahuan menggunakan data WhatsApp, maka hal itu dianggap melanggar etika bisnis.
Namun, baik Facebook maupun WhatsApp menegaskan bahwa keduanya tetap merupakan perusahaan independen. "Seperti yang telah kami katakan berulang kali, WhatsApp akan beroperasi sebagai perusahaan independen dan akan menghormati privasi dan keamanan pengguna," kata Facebook menanggapi pengajuan EPIC.
Electronic Privacy Information Center (EPIC) dan Center for Digital Democracy (CDC) melayangkan keluhan kepada Federal Trade Commision (FTC) agar proses akuisisi tersebut diselidiki. Pasalnya Facebook dicurigai akan menggunakan semua data pengguna WhatsApp untuk kepentingan bisnisnya.
Meskipun WhatsApp telah memiliki komitmen untuk tidak mengumpulkan data pengguna untuk tujuan periklanan, namun tidak ada yang bisa menjamin komitmen itu akan terus bertahan setelah layanan pesan instan itu dibeli oleh Facebook.
Seperti yang diketahui Facebook adalah jejaring sosial No.1 di dunia dengan 1,2 miliar pengguna yang menghasilkan sebagian besar pemasukan dari iklan yang menargetkan pengguna dengan usia, jenis kelamin, dan lain sebagainya.
EPIC berharap jika FTC menyetujui akuisisi Facebook atas WhatsApp, harus dipastikan bahwa data pengguna WhatsApp tidak akan diakses oleh Facebook. Jika Facebook ketahuan menggunakan data WhatsApp, maka hal itu dianggap melanggar etika bisnis.
Namun, baik Facebook maupun WhatsApp menegaskan bahwa keduanya tetap merupakan perusahaan independen. "Seperti yang telah kami katakan berulang kali, WhatsApp akan beroperasi sebagai perusahaan independen dan akan menghormati privasi dan keamanan pengguna," kata Facebook menanggapi pengajuan EPIC.
12:27 AM
Putri Titian Kangen Kumis Almarhum Jojon
Gombek.com, Jakarta - Putri Titian turut berduka atas wafatnya komedian Jojon. Ditemui di rumah duka di kawasan Sentul City, Tian mengaku rindu dengan kumis dan celana kebesaran yang menjadi ciri khas pelawak 66 tahun tersebut.
"Sedih ya, masih nggak percaya, kami sering SMS dan BBM. Aku pasti sangat kangen sama kumisnya Om Jojon. Kangen sama celana kegedeannya," ucap Putri Titian di Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3/2014).
Selain itu, pesinetron Sissy Ajah! ini menilai Jojon sebagai orang yang rendah hati. Di mata Tian, sosok Jojon tak pernah membeda-bedakan seseorang.
"Om Jojon orangnya tuh sebenarnya dia senior, tapi dia nggak menganggap aku junior. Dia nggak beda-bedakan mana senior, mana junior," kata Tian.
Terakhir, cewek 22 tahun ini selalu mengingat pesan yang diberikan kepadanya beberapa waktu lalu. "Dia bilang, supaya aku jangan main-main terus, jangan pulang malam dan cepat pulang. Dan yang pasti untuk rajin salat, soalnya dia salatnya rajin banget," kenang Tian.
"Sedih ya, masih nggak percaya, kami sering SMS dan BBM. Aku pasti sangat kangen sama kumisnya Om Jojon. Kangen sama celana kegedeannya," ucap Putri Titian di Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3/2014).
Selain itu, pesinetron Sissy Ajah! ini menilai Jojon sebagai orang yang rendah hati. Di mata Tian, sosok Jojon tak pernah membeda-bedakan seseorang.
"Om Jojon orangnya tuh sebenarnya dia senior, tapi dia nggak menganggap aku junior. Dia nggak beda-bedakan mana senior, mana junior," kata Tian.
Terakhir, cewek 22 tahun ini selalu mengingat pesan yang diberikan kepadanya beberapa waktu lalu. "Dia bilang, supaya aku jangan main-main terus, jangan pulang malam dan cepat pulang. Dan yang pasti untuk rajin salat, soalnya dia salatnya rajin banget," kenang Tian.
Labels:
Artis
,
putri titian
10:38 PM
Minum Antibiotik Berlebihan Bikin Gemuk
Post By Indo Artha on 6 Maret 2014 | 10:38 PM
Gombek.com, Jakarta - Penggunaan antibiotik (AB) yang tidak tepat dan berlebihan tidak hanya menyebabkan bakteri bermutasi dan menjadi resisten atau kebal sehingga tidak lagi mampu dilawan dengan antibiotik, tetapi juga menyebabkan terjadinya kegemukkan pada pasien yang awalnya kurus. Lho, kok bisa?
Pakar Bakteri dari India, Satya Swarama mengatakan bahwa antibiotik memiliki efek yang dapat merusak keseimbangan bakteri baik dan usus, yang berakibat pada sistem metabolisme tubuh terganggu. Akibatnya, risiko kegemukan tak dapat terhindarkan.
"Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat merusak mekanisme dalam tubuh sehingga makanan tidak dapat terserap sempurna. Intinya, ini berhubungan dengan metabolisme dan dapat memengaruhi pencernaan kita juga," kata Satya menjelaskan dalam acara bertema `Bakteri: Kawan atau Lawan` di Restoran Gemoelai Panglima Polim, Jakarta, Kamis (6/3/2014)
Ketika pencernaan berjalan dengan tidak optimal, tambah dia, makanan menjadi tidak dapat dicerna dengan baik. Inilah yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya kegemukkan.
Hanya saja, mekanisme secara rinci belum diketahui dengan pasti. Namun, dari beberapa penelitian yang ada, seorang anak yang terlalu sering mengonsumsi antibiotik rata-rata lebih gemuk daripada yang tidak.
Memang, sampai detik ini AB dianggap obat dewa oleh kebanyakan orang. Ketika terserang suatu penyakit yang sebenarnya tidak membutuhkan antibiotik, dengan santai dan yakinnya orang tersebut memasukkan AB ke dalam tubuh. Tak banyak yang tahu bahwa penggunaan AB yang berlebihan berdampak buruk bagi tubuh.
Pakar Bakteri dari India, Satya Swarama mengatakan bahwa antibiotik memiliki efek yang dapat merusak keseimbangan bakteri baik dan usus, yang berakibat pada sistem metabolisme tubuh terganggu. Akibatnya, risiko kegemukan tak dapat terhindarkan.
"Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat merusak mekanisme dalam tubuh sehingga makanan tidak dapat terserap sempurna. Intinya, ini berhubungan dengan metabolisme dan dapat memengaruhi pencernaan kita juga," kata Satya menjelaskan dalam acara bertema `Bakteri: Kawan atau Lawan` di Restoran Gemoelai Panglima Polim, Jakarta, Kamis (6/3/2014)
Ketika pencernaan berjalan dengan tidak optimal, tambah dia, makanan menjadi tidak dapat dicerna dengan baik. Inilah yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya kegemukkan.
Hanya saja, mekanisme secara rinci belum diketahui dengan pasti. Namun, dari beberapa penelitian yang ada, seorang anak yang terlalu sering mengonsumsi antibiotik rata-rata lebih gemuk daripada yang tidak.
Memang, sampai detik ini AB dianggap obat dewa oleh kebanyakan orang. Ketika terserang suatu penyakit yang sebenarnya tidak membutuhkan antibiotik, dengan santai dan yakinnya orang tersebut memasukkan AB ke dalam tubuh. Tak banyak yang tahu bahwa penggunaan AB yang berlebihan berdampak buruk bagi tubuh.
Jakarta
Penggunaan antibiotik (AB) yang tidak tepat dan berlebihan tidak hanya
menyebabkan bakteri bermutasi dan menjadi resisten atau kebal sehingga
tidak lagi mampu dilawan dengan antibiotik, tetapi juga menyebabkan
terjadinya kegemukkan pada pasien yang awalnya kurus. Lho, kok bisa?
Pakar Bakteri dari India, Satya Swarama mengatakan bahwa antibiotik memiliki efek yang dapat merusak keseimbangan bakteri baik dan usus, yang berakibat pada sistem metabolisme tubuh terganggu. Akibatnya, risiko kegemukan tak dapat terhindarkan.
"Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat merusak mekanisme dalam tubuh sehingga makanan tidak dapat terserap sempurna. Intinya, ini berhubungan dengan metabolisme dan dapat memengaruhi pencernaan kita juga," kata Satya menjelaskan dalam acara bertema `Bakteri: Kawan atau Lawan` di Restoran Gemoelai Panglima Polim, Jakarta, Kamis (6/3/2014)
Ketika pencernaan berjalan dengan tidak optimal, tambah dia, makanan menjadi tidak dapat dicerna dengan baik. Inilah yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya kegemukkan.
Hanya saja, mekanisme secara rinci belum diketahui dengan pasti. Namun, dari beberapa penelitian yang ada, seorang anak yang terlalu sering mengonsumsi antibiotik rata-rata lebih gemuk daripada yang tidak.
Memang, sampai detik ini AB dianggap obat dewa oleh kebanyakan orang. Ketika terserang suatu penyakit yang sebenarnya tidak membutuhkan antibiotik, dengan santai dan yakinnya orang tersebut memasukkan AB ke dalam tubuh. Tak banyak yang tahu bahwa penggunaan AB yang berlebihan berdampak buruk bagi tubuh. - See more at: http://health.liputan6.com/read/2019144/minum-antibiotik-berlebihan-bikin-gemuk#sthash.1cMJlyXc.dpuf
Pakar Bakteri dari India, Satya Swarama mengatakan bahwa antibiotik memiliki efek yang dapat merusak keseimbangan bakteri baik dan usus, yang berakibat pada sistem metabolisme tubuh terganggu. Akibatnya, risiko kegemukan tak dapat terhindarkan.
"Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat merusak mekanisme dalam tubuh sehingga makanan tidak dapat terserap sempurna. Intinya, ini berhubungan dengan metabolisme dan dapat memengaruhi pencernaan kita juga," kata Satya menjelaskan dalam acara bertema `Bakteri: Kawan atau Lawan` di Restoran Gemoelai Panglima Polim, Jakarta, Kamis (6/3/2014)
Ketika pencernaan berjalan dengan tidak optimal, tambah dia, makanan menjadi tidak dapat dicerna dengan baik. Inilah yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya kegemukkan.
Hanya saja, mekanisme secara rinci belum diketahui dengan pasti. Namun, dari beberapa penelitian yang ada, seorang anak yang terlalu sering mengonsumsi antibiotik rata-rata lebih gemuk daripada yang tidak.
Memang, sampai detik ini AB dianggap obat dewa oleh kebanyakan orang. Ketika terserang suatu penyakit yang sebenarnya tidak membutuhkan antibiotik, dengan santai dan yakinnya orang tersebut memasukkan AB ke dalam tubuh. Tak banyak yang tahu bahwa penggunaan AB yang berlebihan berdampak buruk bagi tubuh. - See more at: http://health.liputan6.com/read/2019144/minum-antibiotik-berlebihan-bikin-gemuk#sthash.1cMJlyXc.dpuf
Labels:
antibiotik
,
info
,
kesehatan